style="position:absolute; top: 0px; right: 0px;" />

mempercantik latar

Selasa, 02 Juni 2015

TUGAS UAS TIK DAN MULTIMEDIA LAPORAN

Aktivitas pembelajaran perlu dirancang sebelumnya agar dapat memeberikan output atau hasil sebagaimana yang diharapkan. Upaya untuk merancang aktivitas pembelajaran disebut dengan istilah desain pembelajaran. Menurut Gagnon dan Collay dalam Benny (2011:24) istilah desain mempunyai makna adanya suatu kesuluruhan, struktur, kerangka, atau outline, dan urutan atau sistematika kegiatan. Mendesain aktivitas pembelajaran dapat diartikan sebagai upaya untuk membuat aktivitas pembelajaran menjadi terstruktur dan sistematis.
Dalam merancang aktivitas pembelajaran kita perlu mengetahui tujuan yang akan dicapai, kompetensi yang perlu dimiliki oleh individu yang belajar atau learner. Untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran kita memerlukan sebuah kendaraan. Dalam konteks pembelajaran, kendaraan yang digunakan adalah metode, media, dan materi pembelajaran yang diperlukan untuk membantu siswa dalam mencapai kompetensi yang diinginkan.
Beberapa model desain pembelajaran telah banyak dikemukakan oleh sejumlah pakar. Namun dalam makalah ini kami mengambil model desain pembelajaran assure yang dikembangkan oleh Sharon Smaldino, Robert Henich, James Rusell dan Miichael Molenda (2011) dalam buku “Instructional Technology and Media for Learning ”. Adapun alasan kami memilih model assure, karena  assure  merupakan satu desain model pembelajaran yang sederhana yang dapat digunakan untuk menciptakan sebuah pembelajaran sukses.
Model desain pembelajaran assure sesuai untuk digunakan dalam aktivitas pembelajaran yang berskala mikro seperti pembelajaran yang berlangsung di dalam kelas dan program pelatihan. Oleh karena itu, sebagai calon guru sangat penting untuk mengetahui berbagai model desain pembelajaran, diantaranya yang akan kami paparkan dalam makalah ini yaitu model assure.

Ada pun rumusan masalah dalam pembahasan ini yaitu:
1.      Bagaimanakah karakter siswa dalam proses pengujian pembelajaran menggunakan model assure?
2.      Bagaimana respon siswa terhadap proses pengujian pembelajaran menggunakan model assure?

1.      Untuk mengetahui karakter siswa dalam proses pengujian pembelajaran menggunakan model assure.
2.      Untuk mengetahui respon siswa terhadap proses pengujian pembelajaran.

1.      Untuk menambah pengetahuan pembaca dan mengenalkan kepada pembaca media pembelajaran.
2.      Untuk menambah wawasan pembaca.




Model assure merupakan desain pembelajaran yang sederhana yang dapat digunakan untuk menciptakan sebuah pembelajaran sukses, efektif, efisien, dan menarik. Model pembelajaran ini bersifat praktis dan mudah untuk digunakan. Selain itu model assure sesuai untuk digunakan dalam aktivitas pembelajaran yang berlangsung di dalam kelas maupun program pelatihan.
Model desain pembelajaran ini merupakan singkatan dari komponen atau langkah penting yang terdapat di dalamnya, yaitu, menganalisis karakteristik siswa (Analyzer learner  characteristic); menetapkan tujuan pembelajaran (State performance objectives); memilih metode, media dan materi pelajaran (Select methods, media, and materials); menggunakan teknologi, media, dan materi (Utilize materials); mengaktifan keterlibatan siswa (Requires learner participation); evaluasi dan revisi (Evaluation and revision).
Model pemebelajaran ini lebih berorientasi kepada pemanfaatan media dan teknologi dalam menciptakan proses dan aktivitas pembelajaran yang diinginkan. Pemanfaatan model desain pembelajaran assure perlu dilakukan tahap demi tahap (sistematik) dan menyeluruh (holistik) agar dapat memberikan hasil yang optimal yaitu terciptanya pembelajaran sukses.
1.      Analisis Karakter Siswa
Langkah awal yang perlu dilakuakn dalam menerapkan model ini adalah mengidentifikasi karakter siswa yang akan melekukan aktivitas pembelajaran. Tujuan utama para guru adalah memenuhi kebutuhan unik setiap siswa sehingga mereka bisa mencapai tingkat belajar yang maksimum. Model assure memberikan pendekatan yang sistematis untuk menganalisis karakteristik para siswa yang memengaruhi kemampuan mereka untuk belajar. Analisis karakteristik siswa meliputi beberapa aspek penting, yaitu: (1) karakteristik umum; (2) kompetensi spesifik yang telah dimiliki siswa sebelumnya; (3) gaya belajar atau learning stylesiswa; dan (4) motivasi.

a.    Karakteristik umum
Agar berhasil memenuhi kebutuhan individual para siswa, maka seorang guru penting sekali untuk memahami karakteristik umum yang mungkin memengaruhi belajar mereka. Karakteristik umum pada dasarnya menggambarkan tentang kondisi siswa seperti usia, kelas, pekerjaan, dan jender.
Analisis sederhana yang dilakukan oleh guru sebelum memulai sebuah program pembelajaran seringkali membawa dampak yang positif. Cara sederhana untuk mengetahui karakteristik siswa dapat dilakukan melalui observasi, wawancara, dan pre-tes. Informasi yang dapat diperoleh dari cara yang dilakukan tersebut yaitu, etnis dan latar belakang individu; sosial ekonomi; sikap terhadap materi pelajaran; dan usia siswa atau trainee.
Perhatian yang saksama tentang karakteristik umum siswa pada dasarnya dapat memebantu guru untuk menciptakan program pembelajaran yang efektif, efisien, dan menarik. Pemahaman tentang karakteristik siswa juga akan memudahkan guru untuk memperoleh gambaran yang menyeluruh tentang siswa yang akan menempuh program pembejaran.
Adanya peoses uji coba yang telah dilakukan dengan menggunakan medel pembelajaran assure, maka dapat dipahami karekteristik umum siswa yang dapat membantu guru membuat suatu sistem pembelajaran yang sederhana menarik, dan efektif. Karekteristik umum siswa ini dapat dilihat dari sosial ekonomi; sikap terhadap materi pelajaran; dan usia siswa.

Belajar pada hakikatnya adalah upaya dari individu untuk mencapai kompetensi yang diharapkan. Kompetensi dalam hal ini dapat diamknai sebagai seperangkat tindakan cerdas yang dilakukan untuk menyelesaikan tugas atau pekerjaan spesifik. Dalam sebuah kompetensi terdapat beberapa aspek penting yang merupakan hasil atau output  proses belajar. Kompetensi juga dapat dikatakan sebagai hasil dari proses pembelajaran. Menurut Gagne dalam Benny (2011) membagi liam aspek kemampuan yang merupakan hasil dari belajar individu, yaitu (1) informasi verbal; (2) keterampilan psikomotorik; (3) sikap; (4) keterampialn intelektual; dan (5) strategi kognitif. Informasi verbal adalah kemampuan yang diperlukan untuk menyediakan respons lisan dan tertulis terhadap stimulus.Contoh-contoh kemampuan verbal ini adalah mengidentifikasi, menyusun daftar, menyebutkan, dan menjelaskan.
Keterampialn psikomotorik diartiakn sebagai pelaksanaan atau eksekusi suatu tindakan untuk mencapai hasil tujaun tertentu.Kemampuan psikomotorik dalam aktivitas melibatkan aktivitas berupa tindakan yang bersifat fisik dan penggunaan otot untuk melakukan suatu tindakan yang bertujuan.Tindakan yang terlihat dalam keterampialn psikomotorik pada dasarnya tidak hanya berupa tindakan fisik semata, tetapi melibatkan tindakan mental yang ada di dalamnya. Sikap atau  attitude yaitu kondisi internal yang memengaruhi pilihan individu dalam melakuakn suatu tindakan. Sikap menujukkan adanya kecenderungan atau pilihan yang dimiliki oleh seseorang untuk melakukan suatu tindakan.
Keterampialn intelektual adalah keterampilan yang diperlukan oleh siswa untuk melakukan aktivitas kognitif yang bersifat unik.Keterampialn intelektual melibatkan kemampuan dalam menganalisa dan memodifikasi simbol-simbol kognitif atau informasi. Kemampuan pada ranah ini membuat siswa dapat menyusun klasifikasi benda berdasarkan label dan karakteristiknya. Strategi kognitif merupakan kompetensi yang paling tinggi dari taksonomi yang dikemukakan oleh Gagne. Kompetensi ini berupa kemampuan metakognitif yang diperlihatkan dalam bentuk kemampuan berpikir tentang proses berpikir dan belajar bagaimana belajar. Contoh dari kompetensi beruap strategi kognitif adalah bagaimana seseorang membuat aktivitas belajarnya menjadi lebih efektif dan efisien.

Langkah selanjutnya dalam menyusun mata pelajaran yang efektif yang mendukung pembelajaran melalui penggunaan teknolgi dan media yang sesuai adaah pemilihan strategi, teknlogi, media  pengajaran, dan material mata pelajaran secara sistemtis. Panduan untuk melengkapi setiap aspek dalam proses pemilihan dibahas dalam bagian-bagiannya.

1.      Memilih Strategis
Ketika mengidentifikasi strategi pengajaran untuk mata pelajaran. Maka  ada dua jenis: strategi yang berpusat pada guru dan strategi yang berpusat pada siswa. Strategi guru adalah kegiatan yang akan gunakan untuk mengajarkan mata pelajaran, sebagai misal, menyajikan sebuah konsep dengan menampilkan sebuah video atau membaca sebuah kisah, atau menunjukkan bagaimana menkonjugasi sebuah kata kerja .  Strategi tersebut harus kita gunakan ketika kita akan memilih berbagai metode pembelajaran. Metode pembelajaran merupakan cara yang digunakan oleh guru atau instruktur untuk menyampaikan isi atau materi pembelajaran secara spsifik, untuk membantu siswa dalam mencapai kompetensi yang diinginkan. Berdasarkan tujuan dan akivtas yang terdapat dialamnya, metode pembelajran dapat diklasifikasikan dalam bebrapa jenis yaitu: (1) kooperatif; (2) penemuan; (3) pemecahan  masalah; (4) permainan; (5) diskusi; (6) latihan berulang; (7) tutorial;(8) demonstrasi; (9) presentasi.
Pertimbangan utama ketika kita memilih srategi pengajaran adalah bahwa strategi tersebut sebaiknya dapat membantu siswa mencapai standar dan tujuan. Selain itu prtimbangkanlah gaya belajar dan motivasi siswa. Tinjaulah model ARCS  untuk melihat apakah strategi anda menarik perhatian ( Attention) siswa, dianggap relevan (relevant) bagi kebutuhan mereka, untuk membangun rasa percaya diri (convident) mereka dan menghasilkan kepuasan (satissfaction) dari apa yang mereka pelajari.
Para sarjana sepakat bahwa memilih teknologi dan media yang sesuai bisa menjadi tugas yang rumit-mempertimbangkan kumpulan sumber daya yang tersedia, keberagaman para pembelajar anda, dan tujuan belajar spesifik yang harus dicapai (Mc Alpine dan Weston, 1994). Untuk menerangkan perbedaan-perbedaan teknlogi dan media, buku ini menyediakan rubrik seleksi. Rubrik seleksi menyediakan prosedur yang sistematis untuk menilai kualitas dari teknologi dan media yang spesifik.  Kriteria rubrik seleksi:
a.       Selaras dengan standard, hasil, dan tujuan
b.      Informasi yang terbaru dan akurat
c.       Bahasa yang sesuai usia
d.      Tingkat ketertarikan dan keterlibatan
e.       Kualitas teknis
f.       Mudah digunakan
g.      Bebas biasa
h.      Panduan pengguna dan arahan

Pemanfaatan metode dan media pembelajaran berfungsi sebagai sarana yang dapat menjembatani interaksi antara siswa dengan guru atau instruktur. Interaksi ini akan memberikan dampak optimal terhadap proses dan hasil belajar. 

G.    Kelebihan Media Pembelajaran yang Dibuat
Media pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran menulis paragraf deskriptif  ini menggunakan power point dan di dalam power point terdapat:
1.      Gambar.
2.      Materi pembahasan berkaitan dengan pengertian menulis paragraf deskripsi.
3.      Video tentang wisata alam.
4.      Contoh paragraf deskripsi.
5.      Seketsa.

      Kelebihan pembelajaran ini adalah dapat membuat siswa menjadi lebih aktif Kelebihan media pembelajaran ini adalah menarik siswa untuk fokus dalam memahami pelajaran serta memotivasi siswa untuk aktif, kritis, dan dapat mengenal setiap materi yang disajikan. Selanjutnya siswa tertarik untuk mempelajari materi tersebut dengan adanya gambar-gambar animasi dan video yang menarik. Dengan media pembelajaran seperti ini siswa lebih mudah untuk mengingat apa yang telah disampaikan.

Tujuan yang akan dicapai dalam pembelajaran yaitu:
1.      Siswa mengerti tentang menulis paragraf deskriptif.
2.      Siswa mampu menulis teks deskriptif.
3.      Siswa dapat memahami teks deskriptif melalu media yang dibuat.



 






Dini Apriani Salim, siswa SMP duduk di kelas VII ini memiliki karakter yang penuh semangat. Saat kami selaku guru (praktek), sangat kagum atas kepandaian yang dimilikinya. Saat belajar, ia tidak pernah bermain-main dan fokus memperhatikan pembelajaran yang di ajarkan dan ia selalu bertanya jika ada yang tidak mengerti.

2.      Intan Kumala, SMP Kelas VII

 






Rambut ikal dan pendiam, ternyata bukan anak yang pemalas. Diam-diam ternyata ia memiliki ingatan yang tinggi. Saat kami selaku penulis menggunakan metode mengingat apa yang telah dilihat dari sebuah video pahlawan, hasil yang didapat, ia dapat mengingat menyebutkan beberapa hal yang telah dilihat sebelumnya.
3.      Khaira Alia Razita


 





Selain dari wajahnya yang manis, ditambah lagi dengan kepandaiannya serta keberaniannya menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan. Tidak ada sedikitpun kekurangan yang ada pada gadis manis ini.
4.      Zahra Zakia
 




Kecil diantara yang lainnya, ternyata juga membuatnya menjadikannya pemalu dan lebih sering diam. Di saat teman-temannya berlomba-lomba menjawab pertanyaan yang diberi, sebaliknya ia malah memilih diam dan hanya memperhatikan saja apa yang dilihatnya.
5.      M. Ikhwan Alfarizi


 





Hanya seoranglelaki ternyata tidak membuatnya menjadi minder dan pemalu. Justru sebaliknya, ia lebih bersemangat dan lebih aktif dari teman-teman perempuannya.  Hanya seorang lelaki ternyata tidak membuatnya menjadi minder dan pemalu. Justru sebaliknya, ia lebih bersemangat dan lebih aktif dari teman-teman perempuannya.

Nur Aisah                              Lailatul Najmi                              Susiana                                                                               





Sebagai guru yang                        Sebagai yang mengambil           Sebagai guru yang
Menjelaskan materi                      Video                                         menjelaskan materi                                 
     




                                                 


Dari penjelasan di atas dapat di simpulkan bahwa setiap anak mempunyai karakter  yang berbeda-beda dalam proses pembelajaran. Medel pembelajaran assure dapat membantu para guru, untuk menganalisis karakter siswa, dapat mengetahui dan memilih media yang tepat untuk proses pembelajaran. Pembelajaran dapat berjalan dengan efektif.

Besar harapan kami dari penulis agar apa yang telah kami paparkan dalam laporan makalah ini bisa bermanfaat dan dapat menambah wawasan bagi pembaca. Serta apa yang kami sajikan dapat dipergunakan untuk kepentingan yang positif sehingga berdampak baik bagi penulis maupun pembaca.  Dalam penulisan laporan makalah ini kami sebagai penulis merasa bahwa apa yang telah kami sajikan masih jauh dari kesempurnaan. Olehnya kami masih mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi penyempurnaan makalah laporan selanjutnya.